Minggu, 05 Januari 2020

PENYAJIAN TARI TOPENG CIREBON





Tari topeng Cirebon adalah salah satu tarian di wilayah kesultanan Cirebon. Tari topeng Cirebon ini, merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari, dan Brebes. Disebut tari topeng karena, penarinya menggunakan topeng atau kedok saat menari. Pada pementasan tari topeng Cirebon, penarinya disebut sebagai dalang, dikarenakan mereka memainkan karakter topeng-topeng tersebut. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang disampaikan.

Terkadang tari topeng dimainkan oleh satu penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang. Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java mendeskripsikan bahwa kesenian topeng Cirebon merupakan penjabaran dari cerita Panji dimana dalam satu kelompok kesenian topeng terdiri dari dalang yang menarasikan kisahnya dan enam orang pemuda yang mementaskannya diiringi oleh empat orang musisi gamelan.

Pada awalnya, Kesenian Topeng Cirebon dipentaskan di lingkungan terbuka yang biasanya berbentuk setengah lingkaran, seperti di halaman rumah, di blandongan (tenda), atau di bale (panggung) dengan menggunakan obor sebagai penerangan.

Selanjutnya di zaman modern dan teknologi seperti sekarang ini, tari ini juga dipentaskan di dalam gedung dengan lampu listrik sebagai tata cahayanya. Mengenai struktur pagelaran akan selalu bergantung pada kemampuan rombongan, fasilitas, jenis penyajian serta lakon yang akan dibawakan.

Secara umum, struktur pertunjukan tari ini dibedakan menjadi dua kategori, sebagai berikut :

  • Topeng Alit
Struktur minimalis baik dari segi dalang, peralatan, kru dan penyajiannya. Kategori ini biasanya melibatkan lima hingga tujuh orang bersifat multiperan yang berarti babak topeng tidak hanya dibawakan oleh dalang, namun wiyaganya juga turut membantu.



  • Topeng Gede
Seperti namanya, kategori ini memiliki struktur yang lebih besar dan baku. Bisa dikatakan, struktur Topeng Gede adalah penyempurnaan dari Topeng Alit.

Dilengkapi dengan tetaluan (musik pengiring) yang lengkap, memuat lima babak sekaligus, serta dilengkapi dengan lakonan dan jantuk (nasihat) di akhir pagelaran.


Sementara itu, pagelaran kesenian tari ini juga memiliki tujuan yang berbeda-beda. Secara garis besar, tujuan penyelenggaraan suatu Tari Topeng Cirebon telah dibagi menjadi tiga, diantaranya :

  • Pagelaran Komunal
Dilaksanakan untuk kepentingan bersama. Keadaan ini memungkinkan seluruh masyarakat turut berpartisipasi sehingga acara lebih meriah. Disertai dengan arak-arakan dalang, atraksi seni dan sebagainya dengan durasi acara lebih dari satu malam.

  • Pagelaran Individual
Pertunjukannya lebih difokuskan untuk memeriahkan hajatan perorangan, seperti pernikahan, khitanan dan lain sebagainya.

  • Pagelaran Bebarangan
Ini adalah pertunjukan tari keliling kampung yang inisiatifnya datang dari sang dalang topeng. Biasanya dalang topeng datang ke wilayah-wilayah desa yang sudah panen atau wilayah yang lebih ramai (kota). Hal ini dilakukan karena desa sang dalang belum panen, mengalami kekeringan atau sedang sepi penduduknya.

Selebihnya, pelaksanaan Tari Topeng Cirebon sangatlah beragam dan disesuaikan dengan gaya tarian dari masyarakat suatu desa atau daerah yang memiliki tarian topeng yang khas.

0 komentar:

Posting Komentar